Universitas
Negeri Padang (UNP) adalah hasil konversi IKIP Padang menjadi
universitas, yang pada mulanya bernama Perguruan Tinggi Pendidikan Guru
(PTPG). Semenjak didirikan pada tanggal 1 September 1954, UNP telah
mengalami banyak perubahan. Dalam sejarah perkembangannya,
perubahan‑perubahan yang terjadi meliputi bukan saja nama dan tempat
kedudukannya, tetapi juga status serta program‑program pendidikan yang
dikembangkannya, sesuai dengan kebijakan untuk memenuhi tuntutan
perkembangan pendidikan di tanah air. Perubahan ini dapat
diklasifikasikan dalam lima periode, yaitu periode PTPG Batusangkar,
periode FKIP Universitas Andalas Bukittinggi di Batusangkar, periode
FKIP Universitas Andalas Padang, periode IKIP Jakarta Cabang Padang,
periode IKIP Padang dan periode UNP.
1. Periode PTPG Batusangkar (1954 - 1956)
PTPG
Batusangkar mulai berdiri dengan enam jurusan, yaitu Jurusan Bahasa
Indonesia, Jurusan Sejarah, Jurusan Bahasa Inggris, Jurusan Ekonomi,
Jurusan Ilmu Pasti, dan Jurusan Biologi. Tetapi, banyak mahasiswa
angkatan pertama pindah ke PTPG Bandung dan ke PTPG Malang karena
perkuliahan belum berjalan menurut semestinya. Akibatnya, sedikit sekali
mahasiswa yang bertahan. Karena itu, jurusan yang semula berjumlah enam
berkurang menjadi empat jurusan yang masih ada mahasiswanya, yakni
Jurusan Bahasa Indonesia, Jurusan Sejarah, Jurusan Ekonomi. dan Jurusan
Matematika. Namun, pada tahun 1955 dibuka lagi sebuah jurusan baru yaitu
Jurusan Hukum yang kemudian tercatat sebagai jurusan yang pertama
menghasilkan sarjana pendidikan pada tahun 1964.
2. Periode FKIP Unand Bukittinggi di Batusangkar (1956 - 1958)
Pada
tahun 1956 PTPG di seluruh Indonesia diintegrasikan ke universitas
setempat. Walaupun pengintegrasian itu merupakan perubahan status, bagi
PTPG Batusangkar yang diintegrasikan ke dalam Universitas Andalas
Bukittinggi, kebijakan itu hampir tidak mempengaruhi program‑program
sebelumnya. Pergolakan daerah yang terjadi waktu itu menyebabkan sedikit
kemacetan dalam pelaksanaan program perkuliahan selama satu tahun,
yaitu selama tahun 1957 sampai awal 1958.
3. Periode FKIP Unand Padang (1958 - 1964)
Setelah
mengalami kemacetan hingga awal 1958, FKIP Unand diaktifkan kembali
pada tanggal 10 Juni 1958 dan pada tanggal 1 September dalam tahun yang
sama kedudukannya dipindahkan dari Batusangkar ke Padang. Barulah
sesudah tahun 1958 FKIP Unand berkembang lebih mantap. Pada tahun 1961,
semua kursus B1 di seluruh Sumatra Barat diintegrasikan ke dalam FKIP,
yaitu kursus‑kursus B1 Bahasa Inggris dan Kursus B1 Sejarah di
Bukittinggi dan Kursus‑kursus B1 Bahasa Indonesia, Ilmu Pasti,
Perniagaan, dan Pendidikan Jasmani di Padang. Perkembangan seterusnya
terjadi dengan dibukanya beberapa jurusan yang baru, yaitu Jurusan
Pembimbing Pendidikan, Jurusan Ilmu Hayat, Jurusan Pendidikan Sosial,
dan Jurusan Seni Rupa. Hampir semua jurusan baru mengembangkan program
Sarjana Muda. Pada periode ini baru jurusan Civics/Hukum dan Jurusan
Ekonomi/ Koperasi yang telah merintis pengembangan program Sarjana.
4. Periode IKIP Jakarta Cabang Padang (1964 - 1965)
Pada
tahun 1964, FKIP Unand Padang terlepas dari Universitas Andalas dan
menjadi IKIP Jakarta Cabang Padang. Dengan mengorganisasikan
jurusan-jurusan yang ada, muncullah empat fakultas, yaitu Fakultas Ilmu
Pendidikan (FIP), Fakultas Keguruan Ilmu Eksakta (FKIE), Fakultas
Keguruan Pengetahuan Sosial (FKPS), dan Fakultas Keguruan Sastra Seni
(FKSS). Pada periode ini, Jurusan Pendidikan Jasmani FKIP yang pada
mulanya adalah B1 Pendidikan Jasmani Padang berubah status menjadi
Sekolah Tinggi Olah Raga (STO) Jakarta Cabang Padang, di bawah
Departemen Olah Raga.
Periode ini merupakan masa peralihan
sebelum IKIP Padang berdiri sendiri. Pada akhir tahun 1964 dibentuk
sebuah fakultas baru, yaitu Fakultas Keguruan Teknik (FKT), dari lembaga
berstatus swasta yang dibina oleh Yayasan Pembangunan dan Kesejahteraan
IKIP Padang. Dengan demikian, IKIP Jakarta Cabang Padang mem-punyai
lima fakultas sehingga memenuhi syarat untuk mendapatkan status sebagai
IKIP yang berdiri sendiri.
5. Periode IKIP Padang, Lembaga yang berdiri sendiri (1965-1999)
Terhitung
mulai tanggal 7 Agustus 1965, dengan Keputusan Menteri Pendidikan
Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) Nomor 351/1965, IKIP Padang berstatus
sebagai IKIP yang berdiri sendiri. Institut ini terdiri dari lima
fakultas yang mempunyai 14 jurusan, yaitu (a) FIP dengan Jurusan Ilmu
Mendidik dan Jurusan Pendidikan Sosial, (b) FKPS dengan Jurusan Sejarah/
Antropologi, Jurusan Ekonomi/Koperasi, dan Jurusan Civics/Hukum, (c)
FKIE dengan Jurusan Ilmu Pasti, Jurusan Ilmu Hayat, Jurusan Ilmu Alam,
dan Jurusan Ilmu Kimia (d) FKSS dengan Jurusan Bahasa dan Sastra
Indonesia, Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, dan Jurusan Seni Rupa, dan
(e) FKT dengan Jurusan Mesin, Jurusan Sipil, dan Jurusan Arsitektur.
Pada
bulan Mei 1966, seluruh kegiatan IKIP Padang dipindahkan ke Air Tawar.
Semenjak itulah setahap demi setahap institut ini mulai membangun
kampusnya, dan mengembangkan program‑program yang lebih luas sehingga
pada tahun 1969 terdapat 21 jurusan dalam lima fakultas.
Semenjak
tahun pertama Pembangunan Lima Tahun I, IKIP Padang berkembang semakin
pesat. Pada tahun 1970, IKIP Padang mempunyai Sekolah Laboratorium yang
terdiri atas SMA dan STM Laboratorium. Dua tahun kemudian, 1 Januari
1972 Sekolah Laboratorium dilengkapi dengan Taman Kanak‑kanak, Sekolah
Dasar, dan SMP. Pada tahun yang sama, IKIP Padang diserahi tanggung
jawab untuk melaksanakan Proyek Perintis Sekolah Pembangunan.
Mulai
tahun akademik 1975 pembaharuan‑pembaharuan dalam bidang pengembangan
program mulai dirintis dengan pemakaian sistem kredit semester (sks)
yang pada tahun 1979 dilaksanakan di semua perguruan tinggi di seluruh
Indonesia sesuai dengan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Tahun
berikutnya, tahun 1976 dan 1977 dibuka program tanpa gelar sebagai
jawaban dari meningkatnya permintaan guru‑guru sekolah menengah.
Program tanpa gelar atau program sertifikat ini dikenal dengan nama
Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan Pertama (PGSLP), dengan
jurusan‑jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Matematika, Bahasa
Indonesia, dan Bahasa Inggris. Tahun 1977 program sertifikat ini
dimekarkan dengan membuka bidang studi baru, yaitu Bimbingan dan
Penyuluhan, Keterampilan Jasa, serta Keterampilan Kerajinan. Sementara
itu, pada tahun yang sama, dibuka pula program sertifikat lain bernama
Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan Atas (PGSLA) dengan bidang studi
Biologi, Fisika, Kimia, Matematika, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Kedua jenis program sertifikat ini berlangsung sampai tahun 1978.
Dengan
pengintegrasian Sekolah Tinggi Olahraga (STO) tahun 1977, IKIP Padang
menambah sebuah fakultas baru, yaitu Fakultas Keguruan Ilmu Keolahragaan
(FKIK) dengan jurusan‑jurusan Pembina Olah Raga, Pemasalan dan
Rekreasi, dan Olah Raga dan Kesehatan. Dengan demikian, IKIP Padang
telah mempunyai enam fakultas.
Pada tahun 1979 IKIP Padang
membuka program S0, S1 dan Akta Mengajar I, II, III dan IV. Program S0
terdiri dari Program D1, DII dan DIII yang khusus menghasilkan guru SLTP
dan SLTA.
Dengan Keputusan Mendikbud tanggal 14 Maret 1983,
ditetapkan nama‑nama fakultas dalam IKIP secara nasional, yakni
Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
(FPBS), Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
(FPMIPA), Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS), Fakultas
Pendidikan Olah Raga Kesehatan (FPOK), dan Fakultas Pendidikan Teknologi
dan Kejuruan (FPTK).
Pada tahun 1990, sesuai kebijakan Mendikbud
Republik Indonesia bahwa pelaksanaan program LPTK di bawah satu atap
maka Sekolah Pendidikan Guru (SPG) dan Sekolah Guru Olahraga (SGO) di
Sumatera Barat (Bukittinggi dan Padang) diintegrasikan ke IKIP Padang
menjadi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Guru Kelas dan
Jurusan PGSD Pendidikan Jasmani (Penjas). Hal ini dilakukan dalam rangka
meningkatkan kwalitas guru Sekolah Dasar. Demikian pula, pada tahun
1994, Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa (SGPLB) Bandar Buat Padang juga
diintegrasikan ke IKIP Padang menjadi jurusan Pendidikan Luar Biasa
(PLB) di FIP IKIP Padang.
Program Pascasarjana (PPs) UNP telah
dirintis sejak tahun 1981 dengan nama Kegiatan Pengumpulan Kredit (KPK)
di bawah binaan Fakultas Pascasarjana IKIP Jakarta dengan program studi
Administrasi Pendidikan. Status KPK ditingkatkan menjadi program studi
yang berdiri sendiri dengan SK Dirjen Dikti No. 517/Dikti/Kep/1992
tanggal 31 Desember 1992. Pada tahun akademik 1994/1995 Program Studi
Administrasi Pendidikan dikelompokkan menjadi beberapa konsentrasi,
yaitu Manajemen Pendidikan, Bimbingan dan Konseling, Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, dan Pendidikan Bahasa. Pada tahun 1996/1997 dibuka
lagi dua konsentrasi, yaitu Teknologi Pendidikan dan Manajemen
Lingkungan. Pada tahun 1997/1998 beberapa konsentrasi telah berstatus
menjadi Program Studi.
6. Periode Universitas Negeri Padang (UNP) (1999 - sekarang)
Perubahan
IKIP Padang menjadi Universitas Negeri Padang (UNP) ditetapkan dengan
Kepres Nomor 93 tahun 1999 Tanggal 24 Agustus 1999. Sebelumnya,
berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Depdikbud Nomor 1499/D/1996 tanggal 20 Juni 1996, Dirjen Dikti
menyetujui pemberian tugas yang lebih luas kepada IKIP Padang untuk
menyelenggarakan program-program studi nonkependidikan, di samping tetap
menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan tenaga kependidikan.
Sejak tahun akademik 1997/1998, IKIP Padang telah mulai menyelenggarakan
berbagai program studi nonkependidikan sebagai perluasan mandat yang
diberikan pemerintah, melalui surat keputusan Direktur Jenderal
Pendidikan Tinggi Depdikbud No. 1884/D/I/1997 tanggal 1 Agustus 1997,
dengan membuka program studi: 1) Bahasa dan Sastra Indonesia, 2) Bahasa
dan Sastra Inggris, 3) Matematika, 4) Biologi, 5) Fisika, dan 6) Kimia
untuk Jenjang program S1. Sedangkan program studi 1) Teknik Elektro, 2)
Teknik Sipil, 3) Teknik Mesin, 4) Teknik Otomotif, 5) Tata Boga, dan 6)
Tata Busana dibuka untuk Jenjang Program D3, dan Teknik Otomotif Jenjang
D3. Dengan demikian, UNP tidak hanya menyiapkan peserta didik untuk
menjadi tenaga kependidikan tetapi juga menyiapkan tenaga akademik dan
profesional di bidang nonkependidikan tertentu,
Pada tahun
akademik 1999/2000 UNP mendapat persetujuan lagi membuka program studi
nonkependidikan baru, yaitu 1) Teknik Otomotif D3, 2) Manajemen S1, dan
3) Ilmu Keolahragaan S1. Kemudian, pada tahun Akademik 2001, UNP membuka
lagi empat program studi nonkependidikan yaitu: Teknik Pertambangan
(D3), Ilmu Informasi, Perpustakaan dan Kearsipan (D3), Akuntansi dan
Ekonomi Pembangunan (S1) dan bidang kependidikan yaitu: Pendidikan
Sosiologi dan Antropologi (S1). Maka, sampai tahun akademik 2001/2002
UNP sudah membuka 19 program studi Nonkependidikan dan akan menyusul
untuk program studi lainnya.
Dengan berubahnya IKIP Padang
menjadi UNP, maka terjadi perubahan nama-nama fakultas menjadi Fakultas
Ilmu Pendidikan (FIP), Fakultas Ilmu Sosial (FIS), Fakultas Bahasa
Sastra dan Seni (FBSS), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
(FMIPA), Fakultas Teknik (FT), Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) dan
tahun 2005 melalui persetujuan DIKTI No 2816/D/T/2004 tanggal 22 Juli
2004 dan Surat Keputusan Rektor No 05/J.41/KP/2005 tanggal 2 januari
2005 bertambah satu fakultas lagi yaitu Fakultas Ekonomi (FE).
Untuk
Program Pascasarjana (S2) pada tahun 2001, dikeluarkan izin pembukaan
Program Studi Bimbingan dan Konseling. Dengan demikian saat ini PPs UNP
memiliki 6 Program Studi, yaitu Administrasi Pendidikan, Pendidikan IPS,
Pendidikan Bahasa, Teknologi Pendidikan, Ilmu Lingkungan, dan Bimbingan
Konseling. Di samping itu PPs UNP juga memiliki 10 konsentrasi, yaitu
(1) Manajemen Pendidikan, (2) Manajemen Pendidikan Lingkungan, (3)
Manajemen Pendidikan Olah Raga, (4) Pendidikan Bahasa Indonesia, (5)
Pendidikan Bahasa Inggris, (6) Pendidikan Ekonomi/Geografi, (7)
Pendidikan Sejarah/PPKN, (8) Pendidikan Sosiologi/Antropologi, (9)
Teknologi Pendidikan dan (10) Pendidikan Kejuruan. Untuk Tahun ajaran
2003/2004 PPs melaksanakan Program Doktor (S3) dengan program studi Ilmu
Pendidikan berdasarkan SK Dirjen Dikti No. 940/D/T/2003, tanggal 7 Mei
2003.
Di samping Program Pascasarjana di atas, pada tahun 2000
UNP membuka Program S2 Magister Manajemen (MM) yang pada awalnya
diselenggarakan atas kerjasama dengan Universitas Jember. Namun, sejak
keluarnya SK Dirjen Dikti No. 2596/D/T/2000 tanggal 6 Agustus 2001, UNP
mempunyai kewenangan untuk menyelenggarakan Program Magister Manajemen
secara mandiri. Pada tahun 2003, Program MM terakreditasi pada BAN PT
berdasarkan SK BAN PT No. 068/BAN-PT/Ak-II/S2/VII/2003. Program MM UNP
saat ini memiliki tiga konsentrasi, yaitu Manajemen Publik, manajemen
Pemasaran, dan Manajemen Sumber Daya Manusia.